Selasa, 26 April 2016

Prosedur Penerapan Manajemen Pendidikan


A.    Menejemen tenaga pendidik dan kependidikan
Prosedur penerapan manajemen tenaga pendidikk dan kependidikan dalam penyelenggaraan pendidikan antara lain :
1.      Perencanaan
Perencanaan pegawai (pendidik dan tenaga kependidikan), menurut bukunya E Mulyasa, merupakan kegiatan yang menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. Dalam hal ini,
dalam penentuan maka harus benar-benar diperlukannya tenaga ekukatif, kualifikasinya sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan dan harus objektif serta sesuai dengan tugas dan kemampuan yang dimiliki calon pendidik tersebut.
2.      Rekrutmen
Dalam perekrutan pegawai ini bertujuan untuk menyeleksi calon seorang pegawai apakah calon pegawai tersebut memang benar-benar kualitasnya baik sesuai dengan yang dibutuhkan dan benar-benar sesuai pada bidang yang dibutuhkan.
3.      Pembinaan dan pengembangan pegawai
Pembinaan dan pengembangan pegawai ini sangat diperlukan agar tenaga pendidik yang ada dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya supaya dapat memenuhi standar minimal tenaga pendidik dan supaya mereka terbekali dengan pengembangan karir sehingga dapat memfasilitasi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
4.      Promosi dan mutasi
Di Indonesia, untuk pegawai negeri sipil, promosi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun, kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulus diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh. Setelah pengangkatan  pegawai, kegiatan selanjutnya adalah penempatan atau penugasan.[1] Sedangkan mutasi perpindahan guru ke sekolah lain bertujuan agar guru tersebut dapat mempunyai pengalaman dari satu sekolah ke sekolah yang lain.
5.      Pemberhentian
Pemberhentian seorang tenaga pendidik dilakukan jika seorang guru tersebut tidak cakap dalam bidangnya, atau guru tersebut sudah pensiun, atau guru divinis melanggar hukum.

B.     Manajemen keuangan atau anggaran
Prosedur penerapan keuangan dalam penyelenggaraan proses pendidikan antara lain sebagai berikut :
1.      Perencanaan anggaran
Merencanakan anggaran penyelenggaran proses pendidikan harus dianalisis sesuai kebutuhan agar bisa meramalkan berapa anggaran yang benar-benar dibuthkan agar nantinya dalam proses pelaksanaannya tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan.
2.      Strategi mencari sumber dana sekolah
Adapun sumber-sumber dana sekolah yaitu dana dari pemerintah dana yang diberikan untuk membiayai operasional seklah, dari orang tua siswa yaitu ditarik dengan cara kesepakatan rapat komite sekolah, dana dari masyarakan dengan cara penarikan sumbangan sukarela dari masyarakat dan dana yang bersumber dari alumni dengan cara mengadakan perkumpulan reuni sekolah serta dana dari pengusaha yang ditarik dengan cara sumbangan sukarela pula.
3.      Penggunaan keuangan sekolah
Penggunaan keuangan sekolah harus sesuai kebutuhan yang diperlukan. Selain itu, dalam penggunaan uang sekolah haruslah transparan, artinya dalam pengelolaan keuangan sekolah harus adanya keterbukaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Selain itu, penggunaan uang sekolah haruslah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat diawal serta efektif dan efisien.
4.      Pengawasan dan evaluasi anggaran
Setelah adanya pelaksanaan penggunaan anggaran, dana tersebut perlu adanya pengawasan khusus agar tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaannya dan juga harus dievaluasi apakah penggunaannya sudah sesuai dengan kebutuhan ataukah tidak.
5.      Pertanggungjawaban
Dari berbagai rangkaian kegiatan diatas, langkah terakhir yang harus dilakukan adalah dana itu diertanggung jawabkan apakah sesuai dengan perencanaan dan kegunaannya aataukah tidak.

C.    Manajemen kelas
Dalam penerapan penyelenggaraan manajemen kelas pada proses pendidikan antara lain sebagai berikut :
1.      Prosedur dimensi pencegahan
a.       Kesadaran seorang pendidik
Dalam hal ini pendidik atau yang disebut seorang guru, ia harus sadar akan kedudukan dan fungsinya di kelas, yaitu sebagai fasilitator belajar siswa di kelas. Guru di kelas tidak boleh seolah-olah dirinyalah yang menjadi sumber pengetahuan. Ia membebaskan siswanya untuk belajar dari berbagai sumber seperti dari pengalaman siswanya sendiri. Di kelas, guru yang baik bertugas menemani siswa belajar.
b.      Peningkatan kesadaran pada siswa
Untuk meningkatkan kesadaran pada siswa, guru perlu memberitahukan hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
c.       Sikap tulus guru
Dalam proses pembelajaran nantinya jika guru dalam menyampaikan apa yang disampaikan di kelas kepada siswanya dengan hati yang tulus, paka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
d.      Pengalaman dari guru lain
Seorang guru yang dalam hal ini termasuk makhluk sosial perlu adanya belajar dari guru lain agar ia dapat memiliki pengalaman yang lebih agar dapat diterapkan di kelas. Jadi, sesama guru haruslah berbagi pengalaman.
e.       Kontrak sosial
Dalam pembelajaran di kelas, perlu dilakukan adanya kontrak belajar dengan siswa tentang beraturan yang disepakati bersama.

2.      Prosedur dimensi penyembuhan
a.       Identifikasi masalah
Guru melakukan kegiatan seperti mencari tahu apa permasalahan siswa ata masalah kelas agar guru itu mengetahui  masalah masalah yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran.
b.      Analisis masalah
Setelah itu masalah yang telah diketahui, dianalisis apa penyebab dari timbulnya permasalahan yang ada.
c.       Alternatif pemecahan
Guru mempunyai berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dianalisis, kemudian dipilih langkah pemecahan masalah yang paling tepat dengan permasalahan itu dari berbagai alternatif yang ada.
d.      Kilas balik
Dalam hal ini, guru menilai apakah alternatif pemecahan masalah itu sudah pas ataukah belum.

D.    Manajemen sekolah atau madrasah secara umum
1.      Perencanaan
Perencanaan manajemen sekolah perlu dilakukan karena dalam hal ini, terdapat penentuan visi misi sekolah yang merupakan tujuan sekolah itu jelas, kemudian agar tahu bagaimana konsep sekolah tersebut agar dapat dipercaya oleh masyarakat, menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan, anggarannya seperti apa, dan apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian di sini yaitu adanya pembagian tugas dan jabatan masing-masing sesuai dengan kemampuan agar sekolah tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Karena jika sebuah lembaga tidak ada pembagian tugas antara anggotanya maka lembaga itu mungkin tidak akan berjalan dengan lancar.
3.      Pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan itu sesuai dengan jalur artinya perlu diberikan petunjuk-petunjuk agar dalam menjalankan tugas tidak menyimpang dari yang ditentukan.
4.      Pengkoordinasian
Pengkoordinasian bertujuan agar dapat menjaga tugas-tugas yang telah dibagi, dikerjakan sesuai dengan prosedur sehingga dengan demikian organisasi itu antar anggtanya tidak ada yang rebutan hak dan tanggung jawab dan saling menyalahkan.
5.      Pengawasan
Pengawasan bertujuan untuk mengendalikan agar pelaksanaan itu berjalan sesuai dengan rencana sehingga tujuan awalnya dapat tercapai.
6.      Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap penyelenggaraan dan hasil yang dicapai dari suatu lembaga pendidikan tentang manajemennya, kualitas tenaga pendidik dan kependidikannya, output siswanya, sarana dan prasarana dan sebagainya untuk menentukan kelayakan sekolah tersebut.


[1]E Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) hal 44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar