Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Secercah muara sinar
Terkikis beningnya deras air
Mengalir terurai bersama deru ombak
Keruhnya sang ombak
Langit kelabu seakan membawa serpihan hati yang terkikis
Kamis, 21 April 2016
Kasih Bunda
Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Sesejuk embun melintas di pelupuk mata
Dibalut aroma nan sewangi bulir melati
Linangi pipi dibulir setitik air mata
Meraih tangan keriput itu yang renta
Rasakan lembut buai kasih kala kau belai
Sesejuk embun melintas di pelupuk mata
Dibalut aroma nan sewangi bulir melati
Linangi pipi dibulir setitik air mata
Meraih tangan keriput itu yang renta
Rasakan lembut buai kasih kala kau belai
Persoalan Klasik Negeri
Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Hari demi hari, di mana kami terbendung oleh teriknya cahaya panas di siang hari
Kami diterka oleh panasnya kemelut jiwa
Tentang sebuah persoalan klasik negeri
Tantang sebuah api yang membara memakan panasnya jiwa
Kami menoleh diantara dedaunan yang rontok makin terkikis
Hari demi hari, di mana kami terbendung oleh teriknya cahaya panas di siang hari
Kami diterka oleh panasnya kemelut jiwa
Tentang sebuah persoalan klasik negeri
Tantang sebuah api yang membara memakan panasnya jiwa
Kami menoleh diantara dedaunan yang rontok makin terkikis
Senja Bersama Lara
Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Hari ini, sejak sang mentari torehkan sejuta cinta
Aku terombang-ambing sang waktu
Musnah...
Seakan sekejap ditelan waktu
Mentari pun kini enggan bersahabat
Hari ini, sejak sang mentari torehkan sejuta cinta
Aku terombang-ambing sang waktu
Musnah...
Seakan sekejap ditelan waktu
Mentari pun kini enggan bersahabat
Rindu Ayah
Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Malam ini aku bersimpul
Memandang langit yang begitu kelam
Mendung tak bernyawa
Sepucuk rembulan yang menjadikanku tuk tetap kokoh
Di jalan yang kini aku lalui
Melukis wajahmu yang tak pernah kusapa
Malam ini aku bersimpul
Memandang langit yang begitu kelam
Mendung tak bernyawa
Sepucuk rembulan yang menjadikanku tuk tetap kokoh
Di jalan yang kini aku lalui
Melukis wajahmu yang tak pernah kusapa
Langganan:
Postingan (Atom)