Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Secercah muara sinar
Terkikis beningnya deras air
Mengalir terurai bersama deru ombak
Keruhnya sang ombak
Langit kelabu seakan membawa serpihan hati yang terkikis
Indahnya hamparan pantai seakan tertelan sang kelabu
Bersama deru angin, kuterbangkan asa menggelayut peruh harap
Tak ternyana, kala mentari sembunyi
Derasnya air mulai menitik
Awan mulai mengepal putih
Mengolah warna elok langit jadikan asa yang merona
Bersama warna warni indahnya membentang di luasnya langit
Menulis berjuta harapan bersama sang pena dan selembar kertas
Terlipat di sebuah perahu mainan
Dibawa arus derasnya ombak
Butiran pasir berjuta berserakan
Seperti mimpi-mimpi yang berjuta terbawa perahu mainan
Gulungan ombak yang menderu-deru
Bak deru membara dalam jiwa sejuta tekat
Hiasi sang kehidupan
Mendung tak menggelapkan
Sejuta asa bak luasnya pantai
Kulangkahkan kaki tuk menjangkau luasnya
Indah bagai rona langit yang bewarna warni
Merdu kehidupan
Bak nyayian elok burung beterbangan yang mengepakan sayap menari-nari
Secercah muara sinar elok mentari mulai mengintip
Seakan ingin menerangi asa kehidupan
Merasuk jiwa... bersama setitik air
Membakar jiwa yang rapuh
Jadikan elok kehidupan menawan
Bak rona langit bewarna-warni
Pemalang, 28 Januari 2015
telah diterbitkan oleh : Kalimaya Publisher di Antologi Puisi "Bisik Pelangi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar