Oleh : Windah Mujaharoh ( Siput Senja )
Hanya bayang semu di tengah derasnya hujan
Gemuruh petir seakan menyeruak di sudut hati
Angin seolah menambah dinginya badan
Di tengah keramaian hatiku seakan sunyi
Klakson-klakson kendaraan seakan membangunkan tudurku dari lamunan semu
Jendela hatiku seakan menatap kosong
Berlari melawan derasnya hujan yang tak hentinya terus menyirami hatiku yang gundah
Tuhan, aku berjalan seakan aku hilang arah
Ditengah keramaian ini aku seakan sendiri hanya bayang-bayang kosong
Tuhan,
Kau adalah kompas hidupku
Menambah sejuknya hatiku kala aku menyebut nama Mu, Tuhan
Jangan biarkan aku hilang arah ditengah keramaian dunia ini...
Pemalang, 16 April 2015
Puisi ini telah terbit di harian Sastra Mata Banua, tgl 15 Mei 2015, hal. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar