Jumat, 22 April 2016

Rindu

Oleh : Windah Mujaharoh (Siput Senja)

Kala rindu ini bersembunyi di lubuk hati
bersorak-sorai seakan berteriak, namun bibir ini membisu
Seakan terkunci rapat tak dapat ku ungkapkan segelintir kata
Jauh, tak dapat diterka oleh jendela hati
Bersama hembusan angin malam

Seolah kudengar suara yang lama tak berbisik di sudut telinga
Ku lihat kerdipan bintang seakan memberi sebuah isyarat pesan
Tentang sebuah kabar baik
Ku nanti hari demi hari bersama sang malam
Rindu seakan memuncak
Kala rintik hujan malam menambah tubuh ini menggigil karena dinginya
Teringat peluk kasih sayangmu
Wahai sang pahlawan hatiku
Wahai ayahku tercinta
Hanya sebait do’a yang ku persembahkan
Untukmu, di seberang sana

Pemalang 12 Maret 2015
Puisi ini telah terbit di harian Sastra Mata Banua, 22 Agustus 2015, hal.10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar