Senin, 23 November 2015

Pemilihan Media Pengajaran



A.    Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1.      Objektivitas
Unsur subjektivitas guru di dalam memilih media pengajaran harus
dihindari. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas kesenangan pribadi. Untuk menghindari hal ini, alangkah baiknya guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat atau melibatkan siswa di dalam memilih media pengajaran.
2.      Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Terkecuali jika program itu hanya di maksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain tidak karuan.
3.      Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima informasi pengajaran melalui media pembelajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangananak didik.
4.      Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah serta situasi dan kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5.      Kualitas teknik
Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.
6.      Efektifitas dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang ingin dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap optimal oleh anak didik. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.[1]

B.     Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut :
1.      Motivasi
Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihaksiswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
2.      Perbedaan individual
Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3.      Tujuan pembelajaran
Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan  mereka pelajari melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
4.      Organisasi isi
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna.
5.      Persiapan sebelum belajar
Ketika merancang materi pelajaran, sebaiknya perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6.      Emosi
Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
7.      Partisipasi
Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Dengan partisipasi, kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8.      Umpan balik
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil beajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9.      Penguatan
Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong utnuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri.
10.  Latihan dan pengulangan
Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
11.  Penerapan
Hasil  belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.[2]

C.    Kriteria pemilihan media
Ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media :
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip dan generalisasi
Agar dapat membantu proses pembelajaran efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemempuan mental siswa.
3.      Praktis, luwes dan bertahan
Jika tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi tidak perlu dipaksakan. Media yang maha dan memakan waktu yang lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.
4.      Guru terampil menggunakannya
Apapun medianya guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
5.      Pengelompokan sasaran
Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompk kecil atau perorangan.
6.      Mutu teknis
Pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.[3]

D.    Prosedur pemilihan media
Secara umum, prosedur pemilihan media pembelaaran ada enam langkah, yaitu :
1.      Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
2.      Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keerluan pembelajaran atau instruksional atau alat bantu mengajar.
3.      Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut digunakan strategi afektif, kognitif dan psikomotorik.
4.      Menentukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau kriteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
5.      Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada.
6.      Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.[4]


[1] Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), hlm. 215-217.
[2] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 70-72.
[3] Ibid., hlm. 73-74.
[4] Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Misaka Galiza, 2003), hlm. 119.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar